PERJUANGAN YANG MELELAHKAN
Dikejauhan malam kupandangi seluruh
jalanan. Rupanya aku tersesat,setelah tuan Rukfo menabrakku dengan UFO
terbarunya.
“Ha..ha..ha..rasakan itu bocah tengik!
Jangan harap kalian bisa menghancurkan saya, camkan itu baik-baik.” Kata tuan Rukfo
dengan sombongnya.
Sebenarnya aku tak sendiri waktu itu,
aku bersama dua sahabat lain. Tetapi
setelah ditabrak akhirnya kami terpisah, aku sendiri tak tahu dimana
teman-teman lain. Semua kejadian jahat tuan Rukfo dimulai waktu aku dan
sahabatku menemukan ramuan yang bisa memusnahkan virus penyebab kematian. Ya
kematian, agar tuan rukfo bebas dari orang-orang yang akan menghalanginya. Demi
kekuasaan tuan rukfo tak segan melakukan semua itu, maka tak ada satu orang pun
yang bisa menghalanginya. Bumi seolah dipimpin olehnya. Penderitaan ada
dimana-mana, aku dan sahabatku termasuk yang menentangnya.
Sampai suatu
saat kami bersembunyi dan setelah bertahun-tahun kami menemukan ramuan memusnah
virus itu. Tapi sekarang berbeda, aku berjalan sendiri tanpa sahabatku. Vanya
sahabat yang selalu ada untukku, perempuan berambut panjang selutut itu
mempunyai kekuatan dari rambutnya dan itu sangat berguna untuk kami melawan tuan
Rukfo. Albert lelaki berkaca mata bundar yang mempunyai tongkat sihir warisan
kedua orang tuanya. Dia pernah mengubah prajurit tuan Rukfo menjadi katak,
maklum dia masih keturunan bangsa penyihir.
Sedangkan aku
mempunyai indera ke-enam, itu sangat menguntungkan untuk melihat apa yang akan
dilakukan tuan Rukfo. Tuan Rukfo sudah menganggap kami ketiga bocah tengik yang
akan menghancurkan kekuasaannya dan berupaya memisahkan kami bertiga.
Jam tanganku
mengeluarkan sinar, segera saja aku mengikuti sinar itu. Astaga ternyata sinar
itu menemukan Vanya di tumpukan sampah,dia penuh dengan luka dan kotor.
“Sadar Vanya,
aku disini.” Aku berupaya membangunkan sahabatku.
“Li…liana ramuan
pemusnah virus itu sudah aku simpan,kamu jangan khawatir lagi,” jawabnya sambil
tersedak-sedak.
“Jangan
mempermasalahkan itu lagi,aku segera membawamu ketempat kakek Hiro.” Ajakku
pada Vanya.
“Jangan aku
sudah tidak kuat lagi, ini saja untuk kamu. Mikrochip ini akan menunjukkan
tempat dimana aku menyimpan ramuan itu agar tidak dimusnahkan tuan Rukfo. Semoga
kamu berhasil dan temukan Albert, kita masih menjadi sa…ha...bat” kata Vanya.
Setelah itu Vanya
meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Aku sudah tak sabar lagi ingin
menghancurkan tuan Rukfo, setelah apa yang diperbuatnya pada kami.
Dulu orang tua
kami dibunuhnya karena menentangnya dan sekarang sahabatku Vanya harus meregang
nyawa karena tuan Rukfo. Air mataku mengucur deras sembari bibirku mengucap
janji . Janji yang akan membawa pembalasan padanya.
Aku berusaha menggunakan
kemampuanku yaitu indera ke-enam,untuk menemukan Albert. Karena hanya dia dan
aku yang tersisa untuk menghancurkan tuan Rukfo. Tapi, uhhff…sapu ajaib Albert
menemukan dan membawaku.
“Uhh…aku tak
tahu cara mengendarainya, bisakah sapu ini berubah menjadi kereta terbang!.” Ucapku
yang sangat ketakutan.
Ternyata apa
yang kuucapkan berhasil terkabul,sapu itu berubah menjadi kereta terbang yang
sangat cantik.
“Alangkah
hebatnya Albert!” pujiku. Segera saja aku naik untuk dibawa ketempat Albert
berada.
“Albert!!!” terikku,
setelah melihatnya aku sungguh bahagia.
“Liana, engkau
selamat? mana Vanya pasti dia juga selamat,kita memang hebat!” teriak Albert.
Cccciiiitttt…kereta
terbang yang kukendarai hampir saja menabrak Albert. Segera dia merubahnya
menjadi sapu ajaib kembali. Gubrak, aku terjatuh.
“Uuhh…sakitnya”keluhku.
“Vanya mana?”
tanya Albert,sambil memelukku.
Sejenak aku
mengeluarkan air mata, aku tak tega mengatakan berita duka ini kepada Albert. Dengan
nada lirih aku berkata,
“Vanya telah
tiada karena kejadian itu,,,”
Albert hanya
bisa diam dalam kesedihan.
“Sudahlah, kita
harus membalasnya Vanya telah memberikan mikrochip ini padaku,ayo kita temukan ramuan
itu!.” nasehatku.
Kami harus
melupakan kejadian yang sangat menyedihkan itu demi hari pembalasan pada tuan Rukfo yang telah
menghancurkan kehidupan kami dan dunia ini. Untuk mengetahui dimana tempat ramuan
yang telah kami buat berada maka Albert mengeluarkan tongkat sulapnya untuk
mendapatkan sebuah komputer.
Kami harus
memasukkan kode untuk membuka file tersebut. Setelah beberapa menit
mencari-cari kata yang tepat,akhirnya aku menemukannya. Kode yang diawali huruf
S dan diakhiri dengan huruf T serta berjumlah 7 huruf pastilah kata SAHABAT.
Astaga terbuka,Vanya terimakasih ucapan terakhirmu telah membuka file pada
microchip ini.
Lalu kami pergi
untuk menemukan ramuan penghancur Virus yang disembunyikan oleh Vanya. Malam
ini juga, kami harus melewati sungai larangan dekat dengan rumah nenek peyot,
hutan tempat cacing kaki seribu dan akhirnya ramuan itu tertanam dibawah rumah pohon,tempat kami
bermain waktu kecil dulu.
“Aku ingin masa
itu terulang kembali,” bisik Albert
“Sembunyi…”teriakku
“Ada apa?apakah
tuan Rukfo mengikuti kita?” Tanya Albert.
“Menurut
penglihatan ku, tuan Rukfo akan segera sampai ditempat ini, untuk menghancurkan
kita.” Jawabku.
“Lalu apa yang
harus kita lakukan?”
“Kita harus
memasukkan ramuan ini kedalam mulut tuan Rukfo, agar pikirannya kembali seperti
anak-anak lagi.”Kataku bijak.
Angin berputar
kencang,meniup semua yang ada di hutan ini. Pusarannya sungguh kuat kami segera
berpegangan dengan pohon yang kuat. Ternyata benar UFO tuan Rukfo mendarat.
“Anak tengik
kemarilah jangan sembunyi. Aku akan menemukanmu.”
Albert mempunyai
akal dia merubah dirinya menjadi lalat dan membawa kapsul ramuan ini kemulut
tuan Rukfo, sementara aku akan memancingnya untuk tertawa.
“Semoga
berhasil!!” kataku semangat.
Maka aku keluar
dari persembunyaian dan memancing tuan Rukfo tertawa.
“Hai Rukfo wajahmu
seperti roti basi,,,lihat ini weeekkk.”
“Kurang ajar
dasar anak tengik,rasakan tembakkanku…ha..ha…ha” kata tuan Rukfo.
“Ayo tertawa
lepas” kataku dalam hati. Akhirnya Albert berhasil.
“Ohookkk
..ohookk apa ini!”teriak tuan Rukfo.
Nguuuiiing…Albert
sudah berada disampingku dan berubah wujud. Setelah berapa detik, langit yang
tadinya suram menjadi cerah. Benda yang diciptakan tuan Rukfo lenyap hilang
entah kemana dan tuan Rukfo berubah menjadi mini serta akalnya juga seperti
anak kecil. Semua prajurit sudah terlepas dari pengaruhnya dan kembali seperti
dulu.
“Akhirnya kita
berhasil mengalahkan tuan Rukfo,” teriakku.
Wajah yang muram
menjadi cerah, secerah langit saat ini. Dan kami melihat dilangit orang tua
kami dan Vanya tersenyum bangga.
0 comments:
Posting Komentar